Motto

Firman-Mu itu Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Kamis, 16 Juli 2020

Renungan harian- Belajar lemah lembut & rendah hati

Inspirasi Bacaan Harian Kamis Pekan Biasa A/XV

Dalam Kitab Yesaya ada penggalan kidung yang berbunyi: "Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukan bagi kami." Kidung yang dinyanyikan di tanah Yehuda ini menjadi gambaran hidup manusia meski ada dalam situasi kesesakan, sakit dj derita, mereka selalu menantikan dan merindukan Tuhan dalam doa karena yakin bahwa Tuhan akan selalu hadir dan menyertai untuk memberikan ketenangan dan kelegaan hidup bahkan membangkitkan mereka dari kematian. Dalam Injil, Yesus mengatakan bahwa untuk menjadi murid-Nya, maka kita hendaknya memikul kuk dan beban yang Yesus pasang bagi kita. Kita diharapkan belajar dari-Nya yang lemah lembut dan rendah hati, supaya hati kita mendapat ketenangan dan kelegaan. Yesus berkata, "Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."

Saudaraku, hidup kita masing-masing adalah sebuah perutusan. Setiap perutusan pasti berat dan tidak mudah. Inilah kuk dan beban yang Yesus pasang dalam tugas perutusan kita. Entah sebagai apapun, suami atau istri, ayah atau ibu, orang tua atau anak-anak, pastor, suster, guru, dokter, dan sebagainya adalah sebuah tugas perutusan yang berat dan tidak mudah. Kita tentu akan mengalami keletihan dan kelesuan dalam menjalankannya. Sayangnya, kita tidak pernah mau dan mampu belajar dari Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Kuk dan beban kita terasa semakin berat dan kita semakin merasa letih lesu. Hal ini terjadi karena dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup, kita lebih cepat mengeluh dan menggerutu daripada bersyukur, kita lebih cepat berpikir curiga dan negatif daripada berpikir optimis dan positif, kita juga cenderung menyalahkan orang lain dan keadaan sehingga buta dan tuli akan kebaikan yang datang di sekitar kita. Lebih parah lagi, tidak ada sedikit pun sikap rendah hati dalam diri kita. Kita menjadi pribadi yang sombong, selalu merasa paling benar, paling suci dan paling pandai. Saudaraku, mari belajar dari Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Percayalah, bahwa Yesus akan selalu menyertai dan akan memberi pertolongan, sebab enaklah kuk yang Ia pasang dan ringanlah beban yang Ia berikan. 

Tuhan memberkati. 

Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum 
Jangan lupa berdoa

RDLJ

~ disadur dari renungan harian RDLJ ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar